1. STRESS RELIEVING
Baja yang diproses oleh mesin (machining) akan mengalami
sisa-sisa tegangan yang diakibatkan oleh deformasi dari butiran-butiran
permukaan. Apabila tegangan-tegangan tersebut tidak dirubah sebelum dikeraskan
akan mengakibatkan distorsi yang besar, terutama bila :
•Pemotongan terhadap baja tidak simetri
•Benda kerja dengan bentuk yang sulit.
●
Untuk menghilangkan tegangan dalam yang diakibatkan oleh
proses machining diperlukan proses stress relieving, dengan cara :
¨benda kerja yang akan distress dimasukkan dalam kotak yang
berisi beram besi tuang, secara rapi dan merata. Fungsi beram besi tuang adalah
untuk menghindari adanya decarburization (pengeluaran karbon) dan membantu
menahan panas yang lebih lama.
¨Kemudian kotak tersebut dimasukkan ke dalam dapur pemanas.
¨Dengan mengatur temperature oven, suhu akan naik sampai
suhu yang diinginkan (600° C ¸ 780° C).
¨Setelah suhu dan waktu yang diberikan sesuai, dapur
dimatikan dan didinginkan perlahan-lahan dalam dapur sampai 350° C, kemudian didinginkan
di udara terbuka.
2. NORMALIZING
Normalizing adalah proses perlakuan panas terhadap baja
dengan tujuan untuk :
•mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam,
•menghilangkan tegangan dalam akibat pengerjaan dengan
mesin.
Caranya adalah dengan memanaskan hingga di atas suhu kritis
atas, dan setelah suhu merata, lalu didinginkan dengan media udara.
Contoh penggunaannya :
pada baja-baja konstruksi, baja rol, atau material yang
mengalami penempaan di mana tidak mempunyai struktur yang sama, karena jumlah
beban tidak merata/sebanding dank arena perubahan bentuk pada tahap pendinginan
yang tidak sama untuk penampang yang tebal dan tipis. Hal ini akan menghasilkan
ukuran-ukuran yang tidak tetap pada waktu proses pengerasan atau pengerjaan dengan
mesin.
3. ANNEALING
Adalah proses perlakuan panas baja sampai suhu tertentu (rekristalisasi)
dengan tujuan mendapatkan struktur butiran yang halus dan serupa, sehingga
meningkatkan sifat keuletan (ductility).
Contoh penggunaannya :
a. untuk baja yang dituang dalam cetakan pasir, suhunya akan
turun secara perlahan-lahan, dan strukturnya menjadi kasar (struktur widmanstatten).
Prosesnya sama dengan normalising.
¨
b. untuk baja dari hasil proses pengerjaan dingin
sebelum dikerjakan di mesin atau ke deformasi selanjutnya.
Proses pengerjaan sama dengan normalizing, tetapi untuk :
•besi tuang penurunan suhu dilakukan di dalam dapur pemanas.
•baja pengerjaan dingin dipanaskan hingga suhu di atas suhu
rekristalisasi (hal ini dapat berubah-ubah sesuai dengan jumlah proses
pengerjaan dingin yang dialami) dan didinginkan dengan media udara.
4. SOFT ANNEALING
Adalah proses perlakuan panas terhadap baja karbon untuk
memperbaiki sifat permesinannya, sehingga bagian-bagian yang akan mengalami
proses permesinan menjadi lebih lunak.
Tujuannya adalah sebagai perlakuan pendahuluan sebelum
proses pengerasan. Maksudnya adalah untuk mengubah bentuk lapisan cementite di
dalam lapisan pearlite dan cementite pada batasan-batasan butiran dari baja
karbon tinggi menjadi bentuk spheroidical (bentuk bola).
Proses pengerjaannya :
ountuk baja dengan kandungan karbon C < 0,83%
a. dipanaskan pada suhu ± 700°C (sedikit di bawah suhu
kritis bawah) selama 24 jam, kemudian didinginkan dengan media udara.
b. dipanaskan pada suhu antara 700°C ¸ 727°C, kemudian
diturunkan secara perlahan antara 20°C ¸ 30°C tiap jamnya, dan setelah suhu
menjadi 600°C kemudian didinginkan dengan media udara.
ountuk baja dengan kandungan karbon C > 0,83%
baja dipanaskan sampai suhu antara suhu kritis atas dan suhu
kritis bawah, kemudian didinginkan menggunakan media udara.
üPada temperatur tinggi, menghasilkan butiran yang kasar dan
rapuh
üpada temperatur rendah, menghasilkan butiran-butiran yang
halus
ountuk baja yang telah dikeraskan, proses soft annealing
cukup dengan memanaskan sampai suhu 700°C, kemudian didinginkan menggunakan
media udara.
HARDENING (PENGERASAN)
Adalah proses perlakuan panas yang diikuti dengan proses
pendinginan dengan cara dicelup menggunakan media pendingin secara tiba-tiba.
Tujuan dari proses hardening adalah untuk mendapatkan
struktur martensite yang bersifat keras tetapi rapuh. Syarat yang harus
diperhatikan antara lain :
•Jenis material
•Heating
•Quenching
•tempering
vJenis material
Proses pengerasan tiap-tiap bahan berbeda-beda sesuai
dengan sifatnya
vHeating
Ada tiga tahap, yaitu :
o pre heating
Yaitu pemanasan awal terhadap benda kerja. Tujuannya adalah
agar benda kerja tidak mengalami shock atau kejutan pada proses pemanasan, dan
untuk menghilangkan sisa-sisa tegangan akibat proses permesinan.
Suhu proses pemanasan awal antara 600°C ¸ 700°C secara perlahan-lahan, kemudian
suhu ditahan beberapa saat sampai suhunya merata, setelah itu dinaikan sampai
suhu austenite (apabila dilakukan secara cepat/drastis ke suhu austenite,
maka akan terjadi penyimpangan pada benda kerja, dan dapat juga mengakibatkan
benda kerja menjadi rusak/retak).
- final heating (pemanasan akhir)
Yaitu pemanasan setelah pre heating, hingga suhu ± 930°C dan mulai terjadi
transformasi ke tingkat suhu austenite. Setelah mencapai suhu
pengerasan, maka dilakukan holding time (lama waktu holding time
tidak sama dengan pre heating).
- holding time (penahanan suhu)
Adalah waktu yang diberikan terhadap benda setelah benda
dipanaskan mencapai suhu tertentu secara menyeluruh. Lama penahanannya
tergantung pada rata-rata ketebalan benda kerja, apabila waktu yang diberikan
tidak sesuai (terlalu pendek) akan mengakibatkan benda kerja menjadi rendah
tingkat kekerasannya.
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan