Soal Kompresor Udara dan Jawaban
A.
PERTANYAAN
1.
Jelaskan klasifikasi kompresor udara!
2.
Sebutkanlah komponen-komponen utama unit kompresor udara!
3.
Jelaskan dengan disertai gambar, prinsip kerja kompresor
udara tipe torak kerja tunggal!
4.
Jelaskan langkah-langkah instalasi kompresor udara!
5.
Jelaskan langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan
kembali kompresor udara pada saat overhaul!
A.
KUNCI
JAWABAN
1.
Kompresor
terdapat dalam berbagai jenis dan model, tergantung pada volume dan tekanan
yang dihasilkan. Istilah kompresor banyak dipakai untuk yang bertekanan tinggi,
blower untuk yang bertekanan menengah rendah dan fan untuk yang bertekanan
sangat rendah. Ditinjau dari cara
pemampatan (kompresi) udara, kompresor terbagi dua yaitu jenis perpindahan dan
jenis turbo. Jenis perpindahan adalah kompresor yang menaikkan tekanan dengan
memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau
stator oleh torak atau sudu, sedangkan jenis turbo menaikkan tekanan dan
kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau
dengan gaya angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu.
Kompresor
juga dapat diklasifikasikan atas dasar beberapa hal atau sudut pandang, seperti diuraikan sebagai berikut :
a.
Klasifikasi
berdasar jumlah tingkat kompresi ( mis : satu tingkat, dua tingkat, … , banyak
tingkat)
b.
Klasifikasi
berdasarkan langkah kerja ( mis : kerja tunggal/ single acting dan kerja ganda/ double
acting)
c.
Klasifikasi
berdasarkan susunan silinder “khusus kompresor torak” (mis: mendatar, tegak,
bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang dan lawan imbang/ balans oposed)
d.
Klasifikasi
berdasarkan cara pendinginan (mis : pendinginan air dan pendinginan udara)
e.
Klasifikasi
berdasarkan transmisi penggerak (mis : langsung, sabuk V dan roda gigi)
f.
Klasifikasi
berdasarkan penempatannya (mis : permanen/ stationary
dan dapat dipindah-pindah/ portable)
g.
Klasifikasi
berdasarkan cara pelumasannya (mis : pelumasan minyak dan tanpa minyak)
2.
Komponen-komponen utama unit kompresor udara meliputi :
a.
Unit kompresor
1)
Silinder dan kepala silinder
2)
Torak dan cincin torak
3)
Katup-katup
4)
Batang torak dan poros engkol
5)
Kotak engkol
6)
Pengatur kapasitas
7)
Sistem pelumasan
8)
Sistem pendinginan
9)
Peralatan pendukung (saringan udara, puli, v-belt dll)
b.
Unit motor penggerak dan sumber tenaga
c.
Unit tangki udara bertekanan
d.
Unit pengatur tekanan/ pengaman
e.
Unit penyaluran (pemipaan)
3.
Kompresor
torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah gerakan putar
dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan
poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada
torak.
Gerakan torak akan
menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Langkah kerja kompresor
torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu :
a. Langkah Isap
Langkah kompresi terjadi
saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup
sehingga udara dimampatkan dalam silinder
b. Langkah Keluar
Bila torak meneruskan
gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar
akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara akan keluar.
4.
Instalasi kompresor udara
a.
Pemilihan
Tempat
Tempat istalasi kompresor
harus dipilih berdasarkan beberpa kriteria berikut :
1)
Instalasi
kompresor harus dipasang sedekat mungkin dengan tempat-tempat yangmemerlukan
udara bertekanan
2)
Lingkungan
instalasi kompresor tidak boleh ada gas yang mudah terbakar atau zat yang mudah
meledak
3)
Lingkungan
instalasi kompresor harus memungkinkan dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan
dan perbaikan dengan mudah dan leluasa.
4)
Ruangan
tempat instalasi kompresor harus terang, luas dan berventilasi baik.
5)
Temperatur
ruangan instalasi kompresor harus lebih rendah dari 40oC
6)
Instalasi
kompresor harus di tempat yang terlindung, seperti ruangan atau dalam gedung.
b.
Kondisi
Pengisapan
Pengisapan udara dari
atmosfir atau udara lingkungan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)
Temperatur
udara udara yang diisap harus dijaga serendah mungkin dan tidak boleh lebih
panas dari 40oC
2)
Kandungan
debu dan partikel kotoran disekitar tempat/ saluran isap harus dijaga sekecil
mungkin
3)
Udara
yang diisap harus sekering mungkin
Pedoman tentang
langkah-langkah yang penting dan perlu diperhatikan sehubungan penempatan
instalasi kompresor diuraikan siswa seperti dalam Tabel 6.
c.
Pondasi
dan Pemasangan
Pondasi digunakan untuk
menjaga agar kerja kompresor optimal dan membuat umur pemakaian kompresor
panjang. Pondasi yang baik mampu meredam getaran, membuat perawatan dan
perbaikan mudah. Pedoman pembuatan pondasi dan pemasangan instalasi diuraikan oleh
siswa seperti dalam Tabel 7.
d.
Pemipaan
Kompresor besar atau
kompresor permanen memerlukan pemipaan untuk menyalurkan udara bertekanan
kepada peralatan pemakai. Pemipaan memerlukan kerja yang cermat dan teliti,
karena pemasangan yang tidak benar dapat menimbulkan retakan dan kerusakan yang
lain. Pipa yang diperlukan dalam instalasi antara lain : pipa keluar, pipa
pembebas beban dan pipa pendinginan. Penanganan masing-masing pipa adalah
sebagai berikut :
1)
Pipa
Keluar
Yang perlu diperhatikan
pada penanganan pipa keluar adalah :
a)
Bahan
pipa yang berminyak, karatan, berlapis ter arang batu atau cat tidak boleh
dipakai
b)
Untuk
menyambung pipa keluar harus dipergunakan sambungan flens las
c)
Jika
pipa keluar, mulai dari kompresor s.d. tangki udara atau pendingin akhir,
beresonansi dengan pulsasi udara keluar maka akan timbul bunyi yang keras dan
getaran pada pemipaan yang akan memperpendek umur kompresor serta menurunkan
performansi dan effisiensi. Frekuensi pribadi kolom udara di dalam pipa keluar
dapat ditaksir dengan rumus berikut ini :
Dimana, f : frekuensi
pribadi kolom udara (1/s)
L : panjang
ekivalen pipa = Lp + Lv (m)
Lv : panjang
pipa yang dikonversikan (m)
=
volume ruang keluar kompresor/ luas
penampang = V/A
m : 1,2,3,…
a : kec.
suara dalam udara/gas (m/s)
Frekuensi
pribadi f ini tidak boleh sama dengan frekuensi denyutan tekanan yang
ditimbulkan rotor kompresor maupun dengan frekuensi pribadi dari struktur pipa
keluar, agar tidak terjadi resonansi.
d)
Temperatur
udara keluar pada umumnya berkisar antara 140 s,d, 180oC, sehingga
pipa keluar harus mampu menampung pemuaian yang terjadi. Jika pipa sangat
panjang, diperlukan dua atau satu belokan luwes untuk membuat pipa lebih
elastis.
e)
Sebuah
pendingin akhir harus dipasang sedekat mungkin dengan kompresor untuk
mengurangi pemuaian thermal pada pipa dan memperkecil kandungan air di dalam
udara bertekanan.
f)
Pipa
harus ditumpu dengan baik untuk mencegah getaran
g)
Pada
pipa keluar tidak boleh dipasang katup penutup. Jika penggunaan katup penutup
tidak bisa dihindari maka diantara kompresor dan katup penutup harus dipasang
katup pengaman dengan kapasitas yang cukup.
Langkah-langkah penanganan
lebih lanjut diuraikan siswa seperti pada Tabel 8.
2)
Pipa
Pembebas Beban
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemasangan pipa pembatas beban antara lain adalah :
a)
Pipa
pembatas beban dipasang antara katup pengatur tekanan dan tangki udara.
b)
Bagian
dalam pipa pembebas beban harus bersih sempurna dari kotoran dan minyak serta
cat.
c)
Sebelum
katup pengatur tekanan dipasang harus dilakukan peniupan selama beberpa jam
untuk menghilangkan karat, geram dan kotoran lain dari pipa keluar, tangki
udara dan pipa pembebas beban agar tidak menggangu katup pengatur tekanan.
d)
Ukuran
pipa pembebas beban harus sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik. Jika
panjang pipa lebih dari 10 m atau sistem tidak dapat bekerja dengan baik maka
harus diambil ukuran berikutnya yang lebih besar.
e)
Pada
pipa pembebas beban tidak boleh dipasang katup penutup.
Petunjuk-petunjuk umum
untuk pipa pembebas beban diuraikan lebih detail oleh siswa seperti pada Tabel 9.
3)
Pipa
Air Pendingin dan lainnya
Pedoman umum untuk
perencanaan dan pemasangan pipa air pendingin & pipa lainnya diberikan
dalam Tabel 10.
e.
Kabel
Listrik
Pemasangan kabel listrik
harus memperhatikan bahan kabel yang memenuhi standar dan beberapa hal sebagai
berikut :
(a)
Ukuran
dan kapasitas kabel, sekring dan tombol-tombol harus ditentukan dengan sangat
hati-hati.
(b)
Kabel
tidak boleh terlalu pandang dan atau terlalu kecil karena akan menurunkan
tegangan dan akan menimbulkan kesulitan dan kerusakan start dimana motor dapat
terbakar. Tegangan listrik pada terminal motor tidak boleh kurang dari 90%
harga normal.
5.
Pada
waktu overhaul (pembongkaran dan perakitan kembali) perIu diperhatikan hal-hat
berikut.
a.
Sebelum
pembongkaran atau perbaikan dilakukan, listrik harus dimatikan dari tombolnya,
dan udara yang masih tersisa di dalam tangki udara dibuang habis.
Bagian-bagian yang dibongkar harus diletakkan di kotak
atau di atas kertas secara berurutan untuk memudahkan pada waktu pemasangan
kembali. Dengan
cara ini tidak akan ada
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan