KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu
penyusun untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa
pertolongan tuhan yang maha esa penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini sengaja di buat penyusun untuk muenambah
pengetahuan pembaca mengenai mesin bubut, jenis-jenis mesin bubut, cara kerja
mesin bubut, nama-nama komponen mesin bubut, fungsi komponen, dan berbagai pembahasan
tentang mesin bubut lainnya yang akan menambah wawasan pembaca mengenai mesin
bubut. Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini dari berbagai
sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu menambah
pengetahuan pembaca mengenai mesin bubut.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen/guru yang
telah memberikan tugas kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun
jadi lebih mengetahui mengenai mesin bubut.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan kepada pembaca, meskipun makalah
ini ada kelebihannya dan kekurangannya penyusun mohon kritik dan saranya agar
penyusun bisa memperbaikiya.
Terimakasih
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya
untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya
adalah berputar.Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan,
terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin
bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur,
baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga
dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin
gerinda ( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap
( shaping machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan
mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling penting
dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk menjaga
kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan,
diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan
agar proses perawatan berjalan sesuai rencana.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka
perumusanmasalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
a.Apa itu mesin bubut ?
b.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
c.Apa sajakah sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan
mesin bubut?
d.Bagaimana langkah – langkah perawatan mesin bubut
e.Bagaimana sistematika pelumasan eretan pada mesin bubut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan perencanaan perawatan ini adalah
sebagai berikut:
a.Mengetahui pengertian mesin bubut
b.Mengetahui fungsi utama komponen mesin bubut
c.Mengetahui sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan
mesin bubut
d.Mengetahui langkah – langkah perawatan mesin
bubut.Mengetahui sistematika pelumasan
eretan pada mesin bubut
1.4 Metode penulisan
Metode
penulisan pada makalah ini berhubungan
dengan pokok pembahasan pada mesin bubut. Sumber data yang di bahas dalam
makalah ini di ambil dari internet.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas.
Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut
adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk
tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengandilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut
gerak umpan (feeding).
Gambar 2.1.
Gerakan Utama Mesin Bubut
Komponen Utama Mesin Bubut Mesin bubut pada dasarnya terdiri
dari beberapa komponen utama antara lain.
Kepala Tetap(Headstock)
Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri
mesin,bagian inilah yang memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan
satu seri roda gigi serta roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga
atau empat buah keping dengan garis tengah yang berbeda,roda tingkat diputar
oleh suatu motor yang letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui
suatu ban.
Kepala Lepas(Tailstock)
Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah
kanan mesin dan dipasang diatas mesin.
berfungsi
- Sebagai
tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
- Sebagai
tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
- Sebagai
Tempat kedudukan penjepit bor
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala
lepas terdiri atas dua bagian : yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat
dengan 2 atau 3 baut.ikat dan dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan
apabila.
- Kedudukan
kedua senter tersebut tidak sepusat
- Kedudukan
kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan pembubutan
yang tirus.
Alas(Ways)
Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu
- Tempat
kedudukan kepala lepas
- Tempat
kedudukan eretan (cariage/support)
- Tempat
kedudukan penyangga diam(stendy prest)
Alas yang terbentuk memanjang
merupakan tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat saat membubut.
Eretan (cariage/support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan
eretan atas.eretan alas adalah eretan yang kedudukannya pada alas mesin.Gerakan
eretan itu melalui roda yang dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang
dibawah alas melalui penghantar.
- Eretan
Lintang
Letaknya Diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas .fungsi
eretan lintang adalah untuk memberikan tempat pemakanan pahat saat membubut
bagian ujung pahat dengan putaran tiap pembagian ukurannya mengatur pemakanan
pada bubut.
- Eretan
Atas
Letak eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan mur
ikat.fungsi eretan atas mesin bubut adalah memegang eretan perkakas bubut dan
memberi gerakan yang diperlukan.
Chuck
Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda
kerja,.
2.3. SUMBER - SUMBER YANG TERKAIT
Dalam mesin bubut terdapat berbagai macam sumber data yang
dapat diperoleh diantaranya adalah sebagai berikut
A. Sumber Daya Manusia
(SDM)Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penentu yang sangaterat
hubungannya dengan mesin bubut, dimana SDM yang berkualitas akanlebih baik
dalam mengoperasikan maupun melakukan perawatan mesin bubut itu sendiri.Dalam
pekerjaan perawatan, sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk merencanakan pekerjaan perawatan maupun perbaikan dapat dilakukan
oleh satu orang, namun dalam pelaksanaannya kegiatan perawatan dapat dibantu oleh
seorang operator. Sesuai dengan konsep kerja Total Produktif Maintenance
(TPM)
B. Sumber Daya Alat Sumber daya alat yang dibutuhkan dalam
proses pelaksanaan pekerjaan perawatan seperti membersihkan, pengecekan,
pelumasan pengukuran, penyetelan, penggantian.
Alat - alat yang
digunakan untuk mendukung pekerjaan perawatan mesin bubut adalah sebagai
berikut :
•Lap
•Kunci Chuck
•Kunci L
•Obeng (+) dan (-)
•Dan lain-lain
•Kunci pas dan Kunci
Ring (1 set)
•Dial indicator
•Micrometer
•Jangka sorong
•Palu
C. Material
Material mesin bubut dan perlengkapannya sangat penting
untuk menentukan pekerjaan perawatan mesin itu sendiri. Dimana
setiap bahan/material berbeda-beda cara merawatnya. Dibawah ini adalah
contoh material pada mesin bubut :
Pahat biasanya menggunakan baja HSS ( High Speed Steel )
ataupun carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi
dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama
membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena
jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat ausdan tumpul.Cara
perawatannya adalah dengan member pelumas padasaat pengoperasiaanya, ini
bertujuan agar pahat tidak cepat aus.
D. Spare Part
Ketersediaan suku cadang atau biasa disebut spare part sangat
menentukan keberhasilan perencanaan perawatan pada mesin bubut. Dibawah ini
adalah contoh spare part yang merupakan komponen dari mesin bubut.
• Pencekam ( Chuck ) dan Pelat Pembawa.
Gambar 2.3.
Pencekam (chuck) dan pelat pembawa
Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut
yang digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan duasenter,
yakni pada proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini bentuknya
menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelatini bergerak karena
dipasangnya pembawa dan dijepit pada benda kerja.
• Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan
untuk menopang benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut
rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat
lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkansebagai tempat atau
dudukan kepala senter. Penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjada atau
menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian
kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60
derajat. Sementara pada sisi yanglainnya, berbentuk tirus. Ada dua jenis
senter, yaitu senter yang ikut berputar mengikuti putaran benda kerja
(senter jalan/live center) dansenter yang tidak ikut berputar dengan putaran
benda kerja (senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar
dari senter jalan dansenter mati.
Gambar 2.5. Senter
• Collet
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu
menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja
tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu
sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan
dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda
kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet
• Penyangga
Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan
untuk menyangga benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga benda kerja agar tidak melentur pada saat dibubut,
sehinggakelurusan benda kerja bisa tetap terjaga. Ada dua jenis penyangga yang dapat
digunakan, yaitu penyangga tetap (stead rest) dan penyangga jalan(follow rest).
• Pahat Bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut.
Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida.
Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda
kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut, ujung pahat
harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat
tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan
penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat
penyelesaian, pahat pemotong, pahatalur, pahat ulir, dan pahat bentuk.
Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat kanan dan
pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri,
dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke kan.
Gambar 2.7. Pahat Bubut
E. Data Teknik Mesin
Bubut
Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam
diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut.
misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan
benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin
bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang
maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian
pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis
mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara
pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.Dilihat cara
pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut
manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut
yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara
langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut
yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur
setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau deprogram
secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya
dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potongdapat diletakan
dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin
bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC(Computer Numerical Control)
Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistemkomputer kontrol numeric ).
2.4 LANGKAH – LANGKAH
PERAWATAN
a)Perawatan
Alat/ Tool
b)Perawatan
Umum
c)Perawatan
Khusus
d)Perawatan
Kedudukan Mesin
A. Perawatan Alat /Tool :
a.Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai
atau tidak
b.Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami
kelonggaran
c.Pengecekan senter kepala lepas
d.Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan puta
B. Perawatan Umum :
Untuk
menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan
dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut
ini adalah:
1.Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara
langsung
2.Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli
pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang
dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3.Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan
bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan
pendingin.
4.Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak
diperkenakan memukul benda kerja secara
keras dengan mengunakan palu/hammer
5.Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian
mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dan keras terutama beram besi tulang
jatuh kemeja mesin dan terbawa oleh eretan.
6.Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua
handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin.
C. Perwatan khusus :
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin.
1)Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua
kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:
Motor tidak mampu bekerjaAda 7 kemungkinan yang menyebabkan
motor pembangkit tidak mau bekerja :
A) Tegangan dari sumber tenaga yang masuk ke motor
pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
B)Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka
diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai
dengan motor pembangkit.
C)Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi
hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi
yang sama.
D)Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
E)Coil pada saklar terbakar
F)Tidak terjadi hubungan pada kontak limit switch
G) Rem motor tidak berfungsi secara baik
Motor cepat panas
Ada tiga penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi
cepat panas yaitu:
a)Perbedaan tegangan
b)Periksa tegangan listrik yang masuk
c)Beban motor yang berlebihan;
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan
panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu
perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan.
BAGIAN ATAU KOMPONEN
PERAWATAN
1)Kepala tetap Pada mesin
bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan
mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di
antaranya adalah:
1.Putaran poros utama tersendat-sendat
2)Putaran poros utama terlalu berat
3)Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
4)Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
5)Tidak senter
2)Eretan Kesalahan atau
kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
1.Eretan sangat berat meluncur pada mesin
bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila
terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
2.Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya
ganguan pada pinion gear.usaha mengatasinya ialah dengan memperbaiki gigi
pinion atau mengganti gigi pinion yang baru
3.Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis
atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros
trasportir.
4.Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini
disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang.
5.Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan
di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk
pemakanan.
6.Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan
pemasangan pasak.
7.Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan
kurang baik.
8.Pompa pada apron sangat sulit dioperasikan.hal ini
disebabkan minyak pelumas yang sudah kotor.lakukan pembersian atau penggantian
minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipasalurannya
3.Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama
pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang
kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin
4.Kunci chak :
Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting,
karena alat yang sering digunakan untuk membuka dan mengencangkan
pencekam, perawatan yang harus dilakukan adalah :
1.Periksa bagian pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau
tidak, jika terjadi haus maka pengencangan terjadi slip
2.Jika terjadi haus, perlu penambahan daging, dengan
cara pengelasan listrik
3.Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga
terbentuk persegi, ( segi empat )
4.Setelah terbentuk rapihkann bagian yang tajam agar
tidak melukai pekerja
LANGKAH-LANGKAH KERJA
Langkah-langkah kerja:
Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety
tools guna menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah
kerja untuk melakukan alignment adalah: .
1.Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2.Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
3.Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk
penggerak pada saat motor sebelum bekerja maupun sedang bekerja.
4.Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan,
kebulatan menggunakan dial indicator.
5.Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack /
pencekam,Gunakan dial indicator.
6.Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan
dankedudukan eretan.
7.Lumasi oli / pelumas pada bagian – bagian yang terjadi
gesekan.
8.Lakukan penyetelan / nglepel pada kedudukan mesin agar
terjadi keseimbangan.
9.Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10.bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.
A. Analisa pada eretan.
Dari survey yang dilakukan, maka dapat kita menyimpulkan
bahwa eretan atas dan eretan melintang masih harus di aligment, karena pada
setiap eretan masih terlalu bergesekan atau kurangnya pelumasan.Pada tutup
eretan pecah maka harus mengganti tutup eratan yang baru.
B. Analisa pada chack /
pencekam.
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
a.chack
terjadi kebalingan
b. baut
pengikat poros chack dalam kurang satu
c.Baut
chack patah satu.
Maka chack tersebut harus menyetel kembali semula agar hasil
penyayatan lebih baik. Analisa pada kedudukan mesin/ngepel. Berdasarkan
hasil pengamatan yang penulis peroleh, dapat kita mengambil kesimpulan
bahwa kedudukan mesin tidak terjadi kerataan kedudukan, maka harus di lepel
agar mesin dapat digunakan sebaik mungkin, agar redaman getaran pada
kecepatan lebih sedikit terjadi getaran yang tidak kita inginkan
2.5 SISTEMATIK PELUMASAN
ERETAN PADA MESIN BUBUT
suatu mesin dalam melakukan pekerjaannya memerlukan energi
dan waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan suatu proses produksi. Pada
kesempatan ini penulis ingin membahas dan mengkaji lebih dalam, pada
sistematik pelumasan pada eretan mesin bubut. Untuk lebih jelasnya mari kita
mengkaji dan meneliti bersama seperti apa sistematik pelumasan pada Eretan
Mesin Bubut. Dan bagian-bagian darieretan mesin bubut antara lain adalah:
1. Meja Mesin ( Bed )
Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala
lepas, eretan, penyangga diam (stedy rest), dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan waktu pembubutan. Bentuk meja ini bermacam-macam, ada yang datar
dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
Permukaannya halus dan rata,sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di
atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan
mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh
hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.
Dan
untuk proses pelumasannya dengan teknik pelumasan siram/ atau
teknik pelumasan semir, dengan cara disemprot atau dikus dengan oli
pelapis anti karat
Foto; Bed/ Meja Mesin Bubut
2.Eretan (Carriage)
Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage)
yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (crosscarriage) yang
bergerak melintang alas mesin, dan eretan atas (top carriage) yang bergerak
sesuai dengan posisi penyetelan di atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini
adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak
operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda
pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis
ataupun manual. Pada eretan teknik pelumasan dengan cara pelumasan
teknik tekan atau dengan sistem hidrolik pada tuas pemompa oli atau
pelumas kesela-sela antara meja dengan eretan. Mengapa digunakan sistem
pelumasan seperti ini, agar proses pelumasan lebih cepat, praktis,dan dapay
menjangkau bagian yang sempit seperti poros transportir penggerak majumundur
eretan pada saat digunakan. Foto bagian- bagian dari eretan
3.Kepala Lepas (Tail
Stock )
Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan senter putar
sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai
tirus, dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser
sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai
bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala
lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan
2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas.Kepala lepas sekaligus
berfungsi untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan
agar dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin
atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus di antara
dua senter. Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi
lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, di
mana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak
terjadi pergerakan kepala lepas darikedudukannya. Sedangkan yang satunya (D)
dipasang pada sisi tabung luncur/rumahsenter putar, bila dikencangkan berfungsi
agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut. Pada sistem
pelumasan pada Tail Stok menggunakan sistem pelumasan tekan, yang cara
pelumasannya oli dimasukkan dan ditekan pada baut penyetel maju mundur,
yang berada pada samping tuas pengunci, dibawah ini adalah foto dari Tail Stok
/ Kepala Lepas
4.Penjepit Pahat (Tools
Post )
Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,
yang bentuknya ada beberapa macam di antaranya seperti ditunjukkan pada
Gambar. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah
sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat
dapat dipasang dan disetel sekaligus. Untuk penjepit pahat menggunakan teknik
pelumasan eles atau siram dengan alat kuas atau semprotan oli.
5.Eretan Atas
Eretan atas sebagaimana Gambar, berfungsi sebagai dudukan
penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat
pada proses pembubutan ulir, alur, tirus,champer (pingul), dan
lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. Eretan ini tidak dapat
dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual. Kedudukannya
dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan
untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan menggunakan
eretan atas.
6. Eretan Lintang
Eretan lintang berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang
alas mesin atau arah ke depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam
pemakanan benda kerja.Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur
untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.
Instruksi-instruksi
Standar Keselamatan Kerja dalam proses pembubutan
Ada beberapa instruksi standar keselamatan kerja terkait
dengan proses pembubutan,diantaranya adalah:
1.Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin
2.Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang
memadai
3.Semua peralatan harus di grounded
4.Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja
dengan mesin
5.Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya,
seperti lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah terbakar
6.Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum
menghubungkan mesin dengan sumber listrik
7.Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan
(clutter), minyak dan sebagainya
8.Tetapkan batas aman untuk pengunjung
9.Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan
mati, akan lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
10.Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan
11.Gunakan selalu alat yang benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek penting yang
harus diperhatikan pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan
kerja tersebut harus menyangkut aspek keselamatan kerja yang terkait
dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan alat.Sehubungan dengan sebelum
kita melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan instruksi-instruksi yang terkait
dengan keselamatan kerja.
3.2 Saran
•Hindari Hal-Hal Potensial Yang Menyebabkan Kecelakaan. 1).Lindungi
lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik
2).Selalu gunakan kaca mata pelindung
3).Jangan menghentikan
spindel dengan tangan
4).Jangan
biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck
•Lakukan perawatan mesin bubut secara berkala.
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan