PROSES
FRAIS (MILLING)
Proses pemesinan frais adalah
proses penyayatan benda kerja dengan alat potong dengan mata potong jamak yang
berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pahat
ini bisa menghasilkan proses pemesinan
lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau
melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa
bentuk. Mesin (Gambar 3.1) yang
digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pahat, dan penyayatannya disebut
mesin frais (Milling Machine).
Mesin
frais (Gambar 3.2) ada yang dikendalikan secara mekanis (konvensional manual)
dan dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual ada biasanya spindelnya ada dua macam yaitu
horisontal dan vertikal. Sedangkan mesin frais dengan kendali CNC hampir
semuanya adalah mesin frais vertikal .
A. Klasifikasi proses frais
Proses
frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan
jenis pahat , arah penyayatan, dan posisi relatif pahat terhadap benda kerja
(Gambar 3.3).
1.
Frais Periperal (Peripheral
Milling )
Proses
frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais
dihasilkan oleh gigi pahat yang terletak pada permukaan luar badan alat
potongnya. Sumbu dari putaran pahat biasanya pada bidang yang sejajar dengan
permukaan benda kerja yang disayat.
2.
Frais muka (Face Milling )
Pada
frais muka, pahat dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus
terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari
hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pahat.
3.
Frais jari (End Milling )
Pahat
pada proses frais ujung biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan
benda kerja.. Pahat dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan
menyudut. Gigi potong pada pahat terletak pada selubung pahat dan ujung badan
pahat.
B. Metode Proses Frais
Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja mesin frais terhadap putaran pahat (Gambar 3.4). Metode proses frais ada dua yaitu frais naik dan frais turun.
1.
Frais naik (Up Milling )
Frais
naik biasanya disebut frais konvensional (conven-tional
milling). Gerak dari putaran pahat berlawanan arah terhadap gerak makan
meja mesin frais. Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pahat berputar
searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk
beram (chips) untuk proses frais naik
adalah seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. Proses
frais ini sesuai untuk mesin frais konvensional/ manual, karena pada mesin
konvensional backlash ulir
transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash compensation.
2.
Frais turun (Down Milling)
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pahat sama dengan arah gerak makan
meja mesin frais. Sebagai contoh jika pahat berputar berlawanan arah jarum jam,
benda kerja disayat kekanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah
seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses frais
ini sesuai untuk mesin frais CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu
oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash
compensation. Untuk mesin frais konvensional tidak direkomendasikan
melaksanakan proses frais turun, karena meja mesin frais akan tertekan dan
ditarik oleh pahat.
Proses pemesinan dengan mesin frais merupakan proses penyayatan
benda kerja yang sangat efektif, karena pahat frais memiliki sisi potong jamak.
Apabila dibandingkan dengan pahat bubut, maka pahat frais analog dengan
beberapa buah pahat bubut (Gambar 3.5). Pahat frais dapat melakukan penyayatan
berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pahat yang digunakan. Proses
meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan dengan mesin frais ( Gambar
3.6).
C. Jenis Mesin Frais
Mesin frais yang digunakan dalam proses pemesinan ada tiga jenis ,
yaitu :
- Column and knee milling machines
- Bed type milling machines
- Special purposes
Mesin jenis column and knee dibuat dalam bentuk
mesin frais vertikal dan horisontal (lihat Gambar 3.7). Kemampuan melakukan
berbagai jenis pemesinan adalah keuntungan utama pada mesin jenis ini. Pada
dasarnya pada mesin jenis ini meja (bed),
sadel, dan lutut (knee) dapat digerakkan.
Beberapa asesoris seperti cekam, meja putar, kepala pembagi menambah kemampuan
dari mesin frais jenis ini. Walaupun demikian mesin ini memiliki kekurangan
dalam hal kekakuan dan kekuatan penyayatannya. Mesin frais tipe bed (bed type) memiliki produktivitas yang
lebih tinggi dari pada jenis mesin frais yang pertama. Kekakuan mesin yang baik, serta tenaga mesin
yang biasanya relatif besar, menjadikan mesin ini banyak digunakan pada perusahaan
manufaktur. Mesin frais pada saat ini
telah banyak yang dilengkapi dengan pengendali
CNC untuk meningkatkan produktivitas dan fleksibilitasnya ( Gambar 3.10).
Dengan menggunakan kendali CNC maka waktu produksi bisa dipersingkat, bentuk
benda kerja sangat bervariasi.
Produk pemesinan di industri pemesinan semakin
kompleks, maka mesin frais jenis
baru dengan bentuk yang tidak biasa telah dibuat. Mesin frais tipe khusus ini (contoh pada
Gambar 3.9), biasanya digunakan untuk keperluan mengerjakan satu jenis
penyayatan dengan produktivitas/duplikasi yang sangat tinggi. Mesin tersebut
misalnya mesin frais profil, mesin frais dengan spindel ganda (dua, tiga, sampai
lima
spindel), dan mesin frais planer. Dengan
menggunakan mesin frais khusus ini maka produktifitas mesin sangat tinggi,
sehingga ongkos produksi menjadi rendah, karena mesin jenis ini tidak
memerlukan seting yang rumit.
Selain mesin frais manual, pada saat ini telah dibuat mesin frais
dengan jenis yang sama dengan mesin konvensional tetapi menggunakan kendali CNC
(Compyter Numerically Controlled).
Dengan bantuan kendali CNC ( Gambar
3.10), maka mesin frais menjadi sangat fleksibel dalam mengerjakan berbagai
bentuk benda kerja, efisien waktu dan biaya yang diperlukan, dan produk yang
dihasilkan memiliki ketelitian tinggi.
D. Parameter yang dapat
diatur pada mesin frais
Maksud dari parameter yang dapat diatur adalah parameter yang dapat
langsung diatur oleh operator mesin ketika sedang mengoperasikan mesin frais.
Seperti pada mesin bubut, maka parameter yang dimaksud adalah putaran spindel
(n), gerak makan (f), dan kedalaman
potong (a). Putaran spindel bisa
langsung diatur dengan cara mengubah posisi handel pengatur putaran mesin.
Gerak makan bisa diatur dengan cara mengatur handel gerak makan sesuai dengan
tabel f yang ada di mesin. Gerak makan ini pada proses frais ada dua macam
yaitu gerak makan per gigi (mm/gigi), dan gerak makan per putaran (mm/putaran).
Kedalaman potong diatur dengan cara menaikkan benda kerja, atau dengan cara
menurunkan pahat.
Putaran spindel (n) ditentukan berdasarkan kecepatan potong.
Kecepatan potong ditentukan oleh kombinasi material pahat dan material benda
kerja. Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh satu titik (dalam
satuan meter) pada selubung pahat dalam waktu satu menit. Rumus kecepatan
potong identik dengan rumus kecepatan potong pada mesin bubut. Pada proses frais besarnya diameter yang
digunakan adalah diameter pahat. Rumus kecepatan potong :
Dimana :
V = kecepatan potong; m/menit
d = diameter pahat ;mm
n = putaran benda kerja; putaran/menit
Setelah kecepatan potong diketahui, maka gerak makan harus
ditentukan. Gerak makan (f) adalah jarak
lurus yang ditempuh pahat dengan laju konstan relatif terhadap benda kerja
dalam satuan waktu, biasanya satuan gerak makan yang digunakan adalah mm/menit.
Kedalaman potong (a) ditentukan berdasarkan selisih tebal benda
kerja awal terhadap tebal benda kerja akhir. Untuk kedalaman potong yang
relatih besar diperlukan perhitungan daya potong yang diperlukan untuk proses penyayatan.
Apabila daya potong yang diperlukan masih lebih rendah dari daya yang
disediakan oleh mesin (terutama motor listrik), maka kedalaman potong yang
telah ditentukan bisa digunakan.
E. Geometri pahat frais
Pada dasarnya bentuk pahat frais adalah identik dengan pahat bubut.
Dengan demikian nama sudut atau istilah yang digunakan juga sama dengan pahat
bubut. Nama-nama bagian pahat frais rata dan geometri gigi pahat frais rata
ditunjukkan pada Gambar 3.12.
Pahat frais
memiliki bentuk yang rumit karena terdiri dari banyak gigi potong, sehingga
proses pemotongannya adalah proses pemotongan dengan mata potong majemuk
(Gambar 3.12). Jumlah gigi minimal adalah dua buah pada pahat frais ujung (end mill).
Pahat untuk proses frais dibuat dari material HSS atau karbida.
Material pahat untuk proses frais pada dasarnya sama dengan material pahat
untuk pahat bubut. Untuk pahat karbida juga digolongkan dengan kode P, M, dan
K. Pahat frais karbida bentuk sisipan dipasang pada tempat pahat sesuai dengan
bentuknya (Gambar 3.14). Standar ISO untuk
bentuk dan ukuran pahat sisipan dapat dilihat pada Gambar 3.14. Standar
tersebut mengatur tentang bentuk
sisipan, sudut potong, toleransi bentuk, pemutus tatal (chipbeaker), panjang sisi potong, tebal sisipan, sudut bebas, arah
pemakanan, dan kode khusus pembuat pahat. Pahat sisipan yang telah dipasang
pada pemegang pahat dapat dilihat pada Gambar 3.15.
F. Peralatan dan asesoris
untuk memegang pahat frais
Proses pemyayatan menggunakan mesin frais memerlukan alat bantu untuk memegang pahat dan benda kerja. Pahat harus dicekam cukup kuat sehingga proses penyayatan menjadi efektif, dalam hal ini pahat tidak mengalami selip pada pemegangnya. Pada mesin frais konvensional horisontal pemegang pahat adalah arbor dan poros arbor (lihat kembali Gambar 3.1). Gambar skematik arbor yang digunakan pada mesin frais horisontal dapat dilihat pada Gambar 3.16. Arbor ini pada prorosnya diberi alur untuk menempatkan pasak sesuai dengan ukuran alur pasak pada pahat frais. Pasak yang dipasang mencegah terjadinya selip ketika pahat menahan
Pemegang pahat untuk mesin frais vertikal yaitu kolet/ collet (Gambar 3.17). Kolet ini berfungsi mencekam bagian pemegang
(shank) pahat. Bentuk kolet adalah silinder lurus di bagian
dalam dan tirus di bagian luarnya. Pada sisi kolet dibuat alur tipis beberapa
buah, sehingga ketika kolet dimasuki pahat bisa dengan mudah memegang pahat.
Sesudah pahat dimasukkan ke kolet kemudian kolet tersebut dimasukkan ke dalam
pemegang pahat (tool holder). Karena
bentuk luar kolet tirus maka pemegang pahat akan menekan kolet dan benda kerja
dengan sangat kencang, sehingga tidak akan terjadi selip ketika pahat menerima gaya potong.
Pemegang pahat (tool holder)
standar bisa digunakan untuk memegang pahat frais ujung (end mill). Beberapa proses frais juga memerlukan sebuah cekam (chuck) untuk memegang pahat frais.
Pemegang pahat ini ada dua jenis yaitu dengan ujung tirus Morse (Morse Taper) dan lurus ( Gambar 3.18) .
Pemegang pahat yang lain adalah kepala bor (Gambar 3.19) . Kepala bor ini jarak
antara ujung pahat terhadap sumbu bisa diubah-ubah, sehingga dinamakan offset boring heads. Pemegang pahat ini
biasanya digunakan untuk proses bor (boring), perataan permukaan (facing), dan pembuatan champer (chamfering).
G. Alat pencekam dan pemegang
benda kerja pada mesin frais
Alat pemegang benda kerja pada mesin frais berfungsi untuk memegang benda kerja yang sedang disayat oleh pahat frais. Pemegang benda kerja ini biasanya dinamakan ragum. Ragum tersebut diikat pada meja mesin frais dengan menggunakan baut T. Jenis ragum cukup banyak, disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang dikerjakan di mesin. Untuk benda kerja berbentuk balok atau kubus ragum yang digunakan adalah ragum sederhana atau ragum universal (Gambar 3.20). Ragum ini digunakan bila benda kerja yang dibuat bidang-bidangnya saling tegak lurus dan paralel satu sama lain ( kubus, balok, balok bertingkat). Apabila digunakan untuk membuat bentuk sudut, maka pahat yang dipakai menyesuaikan bentuk sudut yang dibuat.
Apabila bentuk benda kerja silindris, maka untuk memegang benda
kerja digunakan kepala pembagi (Dividing
Head). Kepala pembagi ( Gambar 3.21) ini biasanya digunakan untuk memegang benda
kerja silindris , terutama untuk keperluan :
- Membuat segi banyak
- Membuat alur pasak
- Membuat roda gigi (lurus, helik, payung)
- Membuat roda gigi cacing.
Ragum yang dipasang langsung pada meja mesin frais hanya dapat digunakan untuk mengerjakan benda kerja lurus atau bertingkat dengan bidang datar atau tegak lurus. Apabila benda kerja yang dibuat ada bentuk sudutnya, maka ragum diletakan pada meja yang dapat diatur sudutnya (identik dengan meja sinus). Meja tersebut (Gambar 3.22) diikat pada meja mesin frais .
Alat bantu pemegang benda kerja di mesin frais yang lain yaitu meja
putar (Rotary Table). Meja putar
(Gambar 3.23) ini diletakkan diatas meja mesin frais, kemudian ragum atau cekam
rahang tiga bisa diletakkan di atasnya. Dengan bantuan meja putar ini proses
penyayatan bidang- bidang benda kerja bisa lebih cepat, karena untuk menyayat
sisi-sisi benda kerja tidak usah melepas benda kerja, cukup memutar handel meja
putar dengan sudut yang dikekendaki. Selain itu dengan meja putar ini bisa
dibuat bentuk melingkar , baik satu lingkaran penuh (360o) atau
kurang dari 360o.
Benda kerja yang dikerjakan di mesin frais tidak hanya benda kerja
yang bentuknya teratur. Benda kerja yang berbentuk plat lebar, piringan dengan
diameter besar dan tipis, dan benda hasil tuangan sulit dicekam dengan ragum.
Untuk keperluan pemegangan benda kerja seperti itu, maka benda kerja bisa
langsung diletakkan di meja mesin frais kemudian diikat dengan menggunakan
bantuan klem. Berbagai bentuk klem
(Gambar 3.24) dan baut pengikatnya biasanya digunakan untuk satu benda
kerja yang relatif besar.
H. Elemen Dasar Proses Frais
Elemen dasar
proses frais hampir sama dengan elemen
dasar proses bubut. Elemen diturunkan berdasarkan rumus dan Gambar 3.25 berikut :
Keterangan :
Benda
kerja :
w = lebar pemotongan; mm
lw = panjang pemotongan ; mm
lt = lv+lw+ln
; mm
a = kedalaman potong, mm
Pahat
Frais :
d = diameter luar ; mm
z = jumlah gigi (mata potong)
χr = sudut potong utama ( 90o)untuk
pahat frais selubung)
Mesin
frais :
n = putaran poros utama ; rpm
vf = kecepatan makan ; mm/putaran
1)
Kecepatan potong :
2)
Gerak
makan per gigi
3)
Waktu
pemotongan
4)
Kecepatan
penghasilan beram
Rumus-rumus tersebut di atas digunakan untuk perencanaan proses
frais. Proses frais bisa dilakukan dengan banyak cara menurut jenis pahat yang
digunakan dan bentuk benda kerjanya. Selain itu jenis mesin frais yang
bervariasi menyebabkan analisa proses frais menjadi rumit. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan bukan hanya kecepatan potong dan gerak makan
saja, tetapi juga cara pencekaman, gaya
potong, kehalusan produk, getaran mesin dan getaran benda kerja. Dengan
demikian hasil analisa/perencaaan merupakan pendekatan bukan merupakan hasil
yang optimal.
I. Pembuatan benda kerja
dengan mesin frais
Beberapa variasi bentuk benda kerja bisa dikerjakan dengan mesin
frais. Perencanakan proses frais dibahas satu kesatuan dengan beberapa
pengerjaan proses frais.
- Proses Frais datar/
rata
Proses frais datar/rata (dinamakan juga surface milling atau slab milling) adalah proses frais dengan
sumbu pahat paralel terhadap permukaan benda kerja ( Gambar 3.26). Frais rata dilakukan dengan
cara permukaan benda kerja dipasang paralel terhadap permukaan meja mesin frais
dan pahat frais dipasang pada arbor mesin. Benda kerja dicekam dengan ragum
biasa (Gambar 3.20a),
sebaiknya bagian benda kerja yang menonjol di atas ragum tidak terlalu tinggi
agar benda kerja tidak bergetar
(Gambar 3.27). Arbor dipasang horisontal didukung oleh spindel mesin dan
penahan arbor di sisi yang lain.
Pahat yang digunakan untuk proses pengasaran (roughing) sebaiknya dipilih pahat frais yang ukuran giginya relatif
besar, dengan kecepatan potong dipilih yang minimal dari kecepatan potong yang
diijinkan untuk pasangan pahat dan benda kerja yang dikerjakan (Tabel 3.1).
Untuk proses finishing pahat yang digunakan dipilih pahat yang memiliki gigi
yang relatif kecil dengan kecepatan potong dipilih harga terbesar dari
kecepatan potong yang diijinkan. Gerak makan pergigi ditentukan berdasarkan
ketebalan beram yang diinginkan (direncanakan). Tebal beram dapat dipilih
berdasarkan benda kerja dan pahat yang digunakan, mesin, sistem pencekaman, dan
kecepatan potong.
- Proses frais roda
gigi
Proses frais gigi ( Gambar 3.29) , sebenarnya sama dengan frais
bentuk pada Gambar 3.28, tetapi karena bentuknya yang spesifik, serta proses
pencekaman dan pemilihan pahat berbeda maka akan dibahas lebih detail. Dari informasi yang diperoleh dari gambar
kerja, untuk proses frais roda gigi diperoleh data tentang jumlah gigi, bentuk
profil gigi, modul, sudut tekan, dan dimensi bakal roda gigi.
Dari informasi tersebut perencana proses frais gigi harus menyiapkan
: kepala pembagi (Gambar 3.21), pahat frais gigi, dan perhitungan elemen dasar
(putaran spindel, gerak makan, dan kedalaman potong). Kepala pembagi digunakan
sebagai pemegang roda gigi (mandrel). Pada kepala pembagi terdapat mekanisme
yang memungkinkan operator mesin frais memutar benda kerja dengan sudut tertentu.
|
Gambar 3.29. Proses frais
roda gigi dengan mesin frais horisontal dan dengan mesin frais vertikal
|
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan