A. Persiapan
1. Alat : 1. Kunci ring 19
2.
Dwell tester
3.
Fuller gauge
4.
Obeng min dan obeng plus
2. Bahan
: 1. Engine stand Kijang Serie 5K
B. Keselamatan Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan dengan hati-hati
2. Menggunakan
alat ukur dengan hati-hati dan benar
3. Menyimpan
atau menaruh alat ukur ditempat yang aman
4. Pastikan
saat men-start mesin tidak ada rekan yang ada di depan engine stand karena
banyak terdapat gas buang yang berbahaya
5. Pastikan
jangan sampai ada rekan yang menempatkan tangannya di dekat kipas radiator
sebelum mesin di hidupkan atau di start
6. Selalu
lepas kunci ring yang telah selesai digunkan untuk memutar pulley
7. Lakukan
penyetelan di tempat terbuka atau dalam ruangan dengan ventilasi yang baik,
karena gas buang mengandung karbon monoksida yang dapat membuat pingsan
C.
Langkah Kerja
Prosedur pemeriksaan sudut dwell
1. Setelah
engine pada suhu kerja maka engine dapat diperiksa terlebih dahulu sudut
dwellnya
2. Pasang
kabel merah pada negatih koil
3. Hidupkan
mesin, tunggu sampai mesin mencapai temperature kerja
4. Pasang
kabel hitam pada massa / ground
5. Jangan
memasang kedua kabel pada saat mesin di start karena dwell tester rentan
rusak jika terkena putaran mesin yang tinggi
6. Pilih
konektor dwell tester pada 4 silinder atau apabila tidak ada pilih 8 silinder
7. Lihat
jarum penunjuk pada skala 4 silinder
8. Untuk
selector 8 silinder lihat pada skala 8 silinder dan hasilnya dikalikan 2
9. Setelah
mengukur sudut dwell lepas kembali dwell tester dan taruh di tempat yang aman
Prosedur Penyetelan Celah Platina
1. Pastikan
engine stand pada keadaan tidak hidup dan KK pada posisi Off
2. Lepas
kabel-kabel busi
3. Lepas
tutup distributor dan lepas rotor distributor
4. Putar
pulley searah jarum jam dengan kunci ring 19 untuk menempatkan ujung cam
menyentuh tumit ebonite dengan penuh
5. Kendorkan
kedua mur dudukan platina dengan obeng plus
6. Pasang
fuller gauge ukuran 0,4 mm pada celah platina
8. Jika
sudah pada posisi yang pas kencangkan mur-mur pada dudukan platina
9. Cek
kembali celah platina dengan fuller gauge kemungkinan saat pengencangan mur
dapat menggeser kembali dudukan platina
10. Pasang kembali rotor distributor
beserta tutup distributor
11. Pasang kembali kabel busi pada masing-masing
busi sesuai firing order 1-3-4-2
12. Ukur kembali besar sudut dwell
dengan dwell tester, bila belum memenuhi standar setel
Kembali celah platina
D. Gambar Kerja
2. Menggunakan
dwell tester pada pemeriksaan sudut dwell
E.
Hasil Kerja
1. Hasil Pemeriksaan sudut
dwell awal
Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya
adalah : 50° p.e
2. Hasil penyetelan celah
platina
Pada penyetelan celah platina pertama
menggunakan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah 0,4 mm
3.
Hasil Pemeriksaan sudut dwell akhir
Setelah dilakukan penyetelan celah
platina pertama maka sudut dwellnya adalah : 54° p.e
4.
Hasil pemeriksaan sudut dwell awal
Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya
adalah : 50 ° p.e
5.
Hasil penyetelan celah platina
Pada penyetelan celah platina kedua
menggunkan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah : 0,45 mm
6.
Hasil pemeriksaan sudut dwell akhir
Setelah dilakukan penyetelan celah
platina kedua maka sudut dwellnya adalah : 48 ° p.e
F. Data Teknis
1.
Mesin
: Toyota Kijang seri 5K
2.
Ukuran fuller gauge : 0,4 – 0,5 mm
3.
Sudut dwell : 52°± 4° p.e
G. Kesimpulan
Setelah
dilakukan 2 kali penyetelan celah platina pada sudut dwell yang berbeda yaitu
52° p.e dan 48° p.e maka dapat dibuktikan bahwa kerenggangan celah platina
semakin rapat akan menghasilkan sudut dwell yang semakin besar, apabila
kerenggangan celah platina semakin renggang maka sudut dwell akan semakin
kecil.
|
|||
Nilai
|
Diperiksa tanggal :
|
||
Nama Siswa : Yan Aliyudin
|
|||
Tanda tangan :
Siswa
|
Tanda tangan :
Instruktur
|
||
CATATAN
:
|
|||
Contact Us
JoobSheet Penyetelan Platina
JoobSheet Penyetelan Platina
Unlock
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan