Modul Sistem pendingin
A.
RENCANA
BELAJAR PESERTA DIKLAT
Rencanakan setiap kegiatan belajar
anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru
jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.
Jenis
Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat Belajar
|
Alasan
Perubahan
|
Paraf
Guru
|
1.
Overhoul komponen
sistem pendinginan.
|
|
|
|
|
|
2.
Penganalisaa gangguan dan perbaikan sistem
pendinginan.
|
|
|
|
|
|
B.
KEGIATAN
BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Konstruksi dan Cara Kerja Sistem Pendingin
a.
Tujuan
Kegiatan Belajar 1
1).
Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi sistem pendingin pada
motor.
2).
Peserta diklat dapat menjelaskan kebaikan dan kelemahan
sistem pendingin air dibanding sistem pendingin udara.
3).
Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja sistem
pendingin air.
4).
Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja katup relief
dan katup vacum pada tutup radiator.
5).
Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja thermostat
6).
Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja motor
penggerak kipas pendingin.
b.
Uraian
Materi 1
1). Fungsi Sistem Pendingin
Panas yang dihasilkan oleh proses
pembakaran di dalam motor dirubah menjadi tenaga gerak. Namun kenyataannya
hanya sebagian dari panas tersebut yang dimanfaatkan secara efektif. Panas yang
diserap motor harus dengan segera dibuang ke udara luar, sebab jika tidak maka
motor akan terlalu panas dan komponen motor
cepat aus. Untuk itu pada motor dilengkapi dengan sistem pendingin yang
berfungsi untuk mencegah panas yang berlebihan.
Pada
motor bensin kira-kira hanya 23 % energi
panas dari hasil pembakaran bahan bakar
dalam silinder yang dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga.
Secara garis besar fungsi sistem
pendingin pada motor adalah sebagai berikut :
a)
Untuk mengurangi panas motor. Panas yang dihasilkan oleh
pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat mencapai sekitar 2500° C. Panas yang cukup tinggi ini dapat
melelehkan logam atau komponen lain yang digunakan pada motor, sehingga apabila
motor tidak dilengkapi dengan sistem pendingin dapat merusakkan komponen motor
tersebut.
b)
Untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada
temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi. Umumnya temperatur
kerja motor antara 82 sampai 99° C.
Pada saat komponen motor mencapai temperatur tersebut, komponen motor akan
memuai sehingga celah (clearance)
pada masing-masing komponen menjadi tepat. Disamping itu kerja motor menjadi
maksimum dan emisi gas buang yang
ditimbulkan menjadi minimum.
c)
Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor
yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan. Hal tersebut dapat terjadi
karena pada saat motor bekerja pada temperatur yang dingin maka campuran bahan
bakar dengan udara yang masuk ke dalam silinder tidak sesuai dengan campuran
yang dapat menghasilkan kerja motor yang maksimum. Temperatur dinding silinder
yang dingin mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga gas buang
banyak mengandung emisi yang merugikan manusia. Oleh karena itu pada saat motor
hidup temperatur kerja harus segera dicapai. Hal tersebut akan terpenuhi
apabila pada motor terdapat sistem pendingin yang dilengkapi dengan komponen
yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
d)
Untuk memanaskan ruangan di dalam ruang penumpang,
khusunya di negara-negara yang mengalami musim dingin.
1). Macam Sistem Pendingin
Sistem pendingin yang biasa
digunakan pada motor ada dua macam, yaitu sistem pendingin udara dan sistem
pendingin air.
a) Sistem Pendingin Udara
Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui
sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut.
Panas tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh
lebih rendah dibanding temperatur sirip pendingin. Untuk daerah mesin yang temperaturnya
tinggi yaitu di sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang
dibanding di daerah sekitar silinder.
Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin
harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar
sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna.
Aliran uadara ini kecepatannya harus sebanding dengan kecepatan putar mesin agar temperatur ideal mesin dapat
tercapai sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat
ditempuh yaitu menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya
yang digerakkan berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada
sepeda motor. Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya
sedemikian rupa sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan
blower yang fungsinya untuk menghembuskan udara. Penempatan blower yang
digerakkan oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan
putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.
b) Sistem Pendingin Air
Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan
bakar dan udara dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air
pendingin setelah melalui dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di
bagian luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh
air pendingin pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur
air pendingin tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap berada pada mantel
air, maka air akan cenderung mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat dihindari
dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang masih dingin sedangkan air
yang telah panas harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata lain harus
bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau
thermo syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
Kebanyakan mobil menggunakan sistem pendingin air dengan
sirkulasi tekanan (forced circulation),
sedangkan sepedamotor umumnya menggunakan sistem pendingin udara. Untuk
selanjutnya pada modul ini akan dibahas sistem pendingin air dengan sirkulasi
tekanan.
Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding
sistem pendingin udara sehingga biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci keunggulan sistem pendingin air
antara lain :
1) Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi kecil ;
2) Ukuran kipas relatif lebih kecil
sehingga tenaga yang diperlukan kecil ; 3) Mantel air dan air dapat meredam
getaran ; 4) Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat ; 5) Jarak antar silinder dapat
diperdekat sehingga mesin lebih ringkas. Di sisi lain sistem pendingin air
mempunyai kerugian yaitu : 1)
Bobot mesin lebih berat (karena adanya air,
radiator, dsb.) ; 2) Waktu pemanasan lebih lama ; 3) Pada temperatur rendah
diperlukan antifreeze ; 4) Kemungkinan
terjadinya kebocoran air sehingga mengakibatkan overheating ; 5) Memerlukan kontrol yang lebih rutin.
Pada saat mesin masih dingin, air hanya bersirkulasi di
sekitar mesin karena thermostat masih menutup. Dalam hal ini thermostat
berfungsi untuk membuka dan menutup saluran air dari mesin ke radiator. Air
mendapat tekanan dari pompa air, tetapi tekanan tersebut tidak mampu menekan
thermostat menjadi terbuka. Untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan
akibat proses pemompaan, maka pada sistem pendingin dilengkapi dengan saluran by pass, sehingga air yang bertekanan
akan kembali melalui saluran by pass
tersebut.
Pada saat mesin panas,
thermostat terbuka sehingga air yang telah panas di dalam water jacket (yang telah menyerap panas dari mesin), kemudian
disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas pendingin dan aliran
udara dengan adanya gerakan maju dari kendaraan. Air pendingin yang sudah
dingin kemudian ditekan kembali ke water
jacket oleh pompa air.
2). Komponen Sistem Pendingin Air
Berbeda dengan sistem
pendingin udara, pada sistem pendingin air jumlah komponennya lebih banyak.
Pada umumnya komponen sistem pendingin air terdiri atas : radiator, pompa air, thermostat, kipas pendingin. Ada juga
sistem pendingin air yang dilengkapi dengan kopling fluida.
a) Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin
yang telah panas setelah melalui saluran water
jacket. Bagian-bagian radiator antara lain : tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air bagian bawah (lower
water tank) dan inti radiator (radiator
core). Cairan pendingin masuk ke tangki air bagian atas melalui selang
atas. Pada tangki air bagian atas dilengkapi dengan lubang pengisian air dan
saluran kecil yang menuju ke tangki cadangan. Pada tangki air bagian bawah
dilengkapi dengan lubang penguras untuk mengeluarkan air pendingin pada saat
mengganti cairan pendingin. Inti radiator terdiri atas pipa-pipa (tube) yang dapat dilalui air dari tangki
atas ke tangki bawah. Disamping itu juga dilengkapi dengan sirip-sirip
pendingin (fin) yang fungsinya untuk
menyerap panas dari air pendingin. Biasanya radiator terletak di depan
kendaraan sehingga radiator dapat didinginkan oleh gerakan kenadaraan tersebut.
b) Pompa air
Pompa air (water pump) berfungsi memompa air
pendingin dari water jacket ke
radiator yaitu dengan cara menekan cairan pendingin. Pada umumnya pompa air
yang digunakan adalah jenis pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa air ditempatkan di bagian depan blok
silinder dan digerakkan oleh tali kipas atau timing belt.
c) Thermostat
Pada uraian terdahulu telah
dijelaskan bahwa apabila air pendingin masih dalam keadaan dingin, maka air
hanya bersirkulasi dalam water jacket.
Apabila temperatur air pendingin telah panas maka air akan mengalir ke raditor
untuk didinginkan. Komponen yang mengatur arus lalu lintas air dari water jacket ke radiator dan sebaliknya
adalah thermostat. Dalam hal ini thermostat berfungsi sebagai katup yang
tugasnya membuka dan menutup saluran yang menghubungkan antara water jacket dan
radiator.
Letak thermostat ada dua
macam yaitu : tehermostat yang letaknya di saluran air masuk (water inlet) dan thermostat yang
letaknya di saluran air keluar (water
outlet).
(1) Thermostat yang letaknya di saluran air keluar.
Apabila temperatur air masih rendah, maka thermostat
menutup aliran air pendingin ke radiator. Air pendingin dipompa oleh pompa air
langsung ke blok mesin dan kepala silinder. Selanjutnya melalui sirkuit by pass kembali ke pompa air.
d) Kipas pendingin
Kipas pada sistem pendingin
digunakan untuk membantu proses pendinginan yang sudah dilakukan radiator. Pada
proses pendinginan, radiator didinginkan oleh udara luar, tetapi pendinginannya
belum cukup bila kendaraan tidak bergerak. Kipas pendingin ditempatkan di
bagian belakang radiator. Penggerak kipas pendingin adalah mesin itu sendiri
melalui belt atau motor listrik.
b.
Rangkuman
1
1). Fungsi sistem
pendingin pada motor adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengurangi panas motor,
karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat
mencapai sekitar 2500° C.
b) Untuk mempertahankan agar
temperatur motor selalu pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai
kondisi.
c) Untuk
mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya, karena untuk mencegah
terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor yang kurang baik, emisi gas
buang yang berlebihan.
d) Untuk
memanaskan ruangan di dalam ruang penumpang, khususnya di negara-negara yang
mengalami musim dingin.
2). Sistem pendingin
yang digunakan pada motor pada umumnya ada dua macam yaitu :
a) Sistem
Pendingin Udara
Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui
sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut.
Panas tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh
lebih rendah dibanding temperatur sirip pendingin. Untuk daerah mesin yang
temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang
lebih panjang dibanding di daerah sekitar silinder.
Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin
harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar
sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu
menggerakkan udara atau siripnya.
b) Sistem Pendingin Air
Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan
bakar dan udara dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air
pendingin setelah melalui dinding silinder dan ruang bakar. Panas yang diserap
oleh air pendingin pada water jacket
selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur air pendingin tersebut. Apabila
air pendingin tersebut tetap berada pada mantel air, maka air akan cenderung
mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat dihindari dengan jalan mengganti air
tersebut dengan air yang masih dingin sedangkan air yang telah panas harus
dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata lain harus bersirkulasi.
Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding
sistem pendingin udara sehingga biaya produksinya lebih mahal. Disisi lain
sistem pendingin air mempunyai beberapa keunggulan antara lain : 1) Temperatur
motor di beberapa tempat lebih merata, 2) Proses pemanasan motor lebih cepat,
3) Media pendingin yang berupa air dapat meredam suara mesin, 4) Media
pendingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan
ruang penumpang.
3). Pada sistem
pendingin air dilengkapi dengan water
jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, dan selang karet. Apabila
temperatur mesin masih dingin, air hanya bersirkulasi di sekitar mesin karena
thermostat masih menutup. Dalam hal ini thermostat berfungsi untuk membuka dan
menutup saluran air dari mesin ke radiator.
4). Pada saat
mesin panas, thermostat terbuka sehingga air yang telah panas di dalam water
jacket (yang telah menyerap panas dari mesin), kemudian disalurkan ke radiator
untuk didinginkan dengan kipas pendingin dan aliran udara dengan adanya gerakan
maju dari kendaraan. Air pendingin yang sudah dingin kemudian ditekan kembali
ke water jacket oleh pompa air.
5). Pada umumnya
komponen sistem pendingin air terdiri atas: radiator, pompa air, thermostat,
kipas pendingin. Radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang telah panas
dari water jacket, sedang pompa air untuk menekan air dari water jacket ke radiator. Dalam hal ini yang mengatur arus lalu
lintas air dari water jacket ke
radiator adalah thermostat, sedang kipas pendingin berfungsi untuk mempercepat
proses pendinginan dengan jalan mensirkulasikan udara yang ada di sekitar
radiator agar proses pemindahan panas berlangsung dengan cepat.
6). Kipas
pendingin yang digerakkan dengan motor listrik mempunyai beberapa keuntungan,
diantaranya temperatur kerja mesin yang ideal dapat dicapai dengan cepat, suara
mesin lebih halus selama kipas belum berputar, dan tenaga motor lebih besar
karena putaran kipas tidak menyerap tenaga dari poros engkol.
c.
Tugas
1
1). Seorang
pengemudi mengeluh bahwa air pendingin yang ada di tangki cadangan tidak mau
kembali ke radiator pada saat mesin dingin sehingga setiap saat harus mengisi
air pendingin ke radiator. Bagaimana analisa anda terhadap gangguan tersebut
dan bagaimana cara mengatasinya. Jelaskan dengan singkat dan jelas alasannya.
2). Gambarlah
sirkuit kelistrikan pada kipas pendingin yang digerakkan dengan motor listrik
dan jelaskan pula kemungkinan gangguan yang terjadi jika kipas tidak mau
berputar pada saat temperatur mesin telah panas (temperatur mesin telah
melebihi 93° C).
d.
Tes
Formatif 1 sistem pendingin
1). Jelaskan apa
fungsi sistem pendingin pada mesin dan bagaimana akibatnya apabila mesin tanpa
pendingin ?
2). Jelaskan apa
saja keuntungan dan kerugian sistem pendingin air dibanding dengan sistem
pendingin udara ?
3). Jelaskan
bagaimana cara kerja sistem pendingin air ?
4). Jelaskan
dengan gambar bagaimana cara kerja katup relief dan katup vacum pada tutup
radiator ?
5). Jelaskan
dengan gambar bagaimana cara kerja thermostat?
e.
Kunci
Jawaban Tes Formatif 1 sistem pendingin
1). Fungsi
sistem pendingin pada mesin adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengurangi panas motor,
karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran udara dan bahan bakar
dapat mencapai sekitar 2500° C.
b) Untuk mempertahankan agar
temperatur motor selalu pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai
kondisi.
c) Untuk mempercepat motor mencapai
temperatur kerjanya, karena untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan,
kerja motor yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan.
d) Untuk memanaskan ruangan di
dalam ruang penumpang, khususnya di negara-negara yang mengalami musim dingin.
Apabila mesin
tanpa pendingin maka panas yang dihasilkan motor dapat melelehkan logam atau
komponen lain yang digunakan pada motor, sehingga komponen motor tersebut akan rusak bahkan
dapat berubah bentuk.
2). Keuntungan
sistem pendingin air dibanding sistem pendingin udara anatar lain :
a) Temperatur
seluruh mesin lebih seragam sehingga kemung-kinan
distorsi kecil.
b)
Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diper-lukan kecil
c)
Mantel air dan air dapat meredam getaran
d)
Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat
e)
Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.
Kerugiannya
:
a)
Bobot mesin lebih berat (air, radiator, dsb.)
b)
Waktu pemanasan lebih lama
c)
Pada temperatur rendah diperlukan
antifreeze
d)
Kemungkinan terjadinya kebocoran air --
> overheating
e)
Memerlukan kontrol yang lebih rutin
1) Alat dan Bahan
a).
1
Unit engine stand (live)
b).
Kunci sock, kunci momen
c).
Tool
box
d).
Radiator
cap tester
e).
Thermometer
f).
Panci
air
g).
Kompor
pemanas
h).
Lap
/ majun.
2) Keselamatan Kerja
a).
Gunakanlah perlatan servis sesuai dengan fungsinya.
b).
Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur
kerja yang tertera pada lembar kerja.
c).
Mintalah ijin kepada instruktur anda bila akan melakukan
pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja.
d).
Bila
perlu mintalah buku manual mesin yang dijadikan training object.
3) Langkah Kerja
a).
Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif
dan seefisien mungkin.
b).
Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru/ instruktur.
c).
Lakukan pemeriksaan pada komponen sistem pendingin!
d).
Lakukan diskusi tentang cara kerja sistem pendingin!
e).
Buatlah
catatan-catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
f).
Setelah
selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti
keadaan semula.
4) Tugas
a).
Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas.
b).
Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan