BAB
III
KONSTRUKSI GEOMETRI
Unsur-unsur geometri sering digunakan seorang juru gambar
atau ahli gambar teknik untuk menggambar konstruksi mesin. Unsur-unsur goemetri
yang dimaksudkan ini adalah busur-busur, lingkaran, garis dan atau sudut.
Konstruksi geometri digunakan agar lukisan atau gambar yang dibuat memberikan
bentuk yang baik.
Masalah-masalah
geometri murni dapat diselesaikan cukup dengan jangka dan penggaris datar (straightedge)
dan dalam hal-hal tertentu metode ini dapat dimanfaatkan untuk membuat gambar
teknik.
A.
KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR
Pada saat
menggambar suatu komponen mesin, juru gambar sering menggunakan konstruksi yang
didasarkan atas unsur-unsur geometris. Unsur-unsur geometris yang dimaksud di
sini adalah busur-busur, lingkaran, garis atau sudut.
Untuk itu
diperlukan ketrampilan dalam menggunakan penggaris T, jangka, segi tiga dan
lain-lain sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometris.
Bentuk geometris
sederhana sering dijumpai dalam menggambar sabuk, rantai atau symbol-simbol
dalam teori mendesain sebuah system permesinan.
1. Beberapa konstruksi dengan garis
a. Membagi
sebuah garis dalam bagian-bagian yang sama.
Misalnya akan dibuat sebuah garis yang dibagi dengan lima
bagian yang sama. Caranya diperlihatkan pada Gambar 3.1.
Ø Tarik
sebuah garis AC yang membuat sudut sembarang dengan garis AB. Berilah garis AC
lima buah ciri 1 sampai dengan 5, yang mempunyai panjang yang sama antara
masing-masing ciri.
Ø Hubungkan
titik B dengan titik 5. tariklah garis-garis melalui titik 1 sampai dengan
titik 4 sejajar dengan garis B 5. Titik potong antara garis-garis sejajar ini
dengan garis AB merupakan bagian-bagian yang diminta.
Gambar 3.1 Membagi sebuah garis dalam 5 bagian yang sama
2. Mengambar
garis tegak lurus
Melalui sebuah titik pada atau di luar sebuah garis tertentu
dapat digambarkan sebuah garis tegak lurus pada garis tersebut, dengan
menggunakan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga, atau dua buah segi tiga
seperti tampak pada Gambar 3.2.
Ø Letakkan
penggaris T atau sebuah segi tiga, sehingga sisinya sejajar dengan AB.
Ø Letakkan
sebuah segi tiga lain dengan sebuah sisinya menempel pada sisi penggaris T atau
sisi segi tiga pertama melalui titik D, dan tariklah garis melalui titik D.
Garis terakhir ini adalah garis yang dinyatakan. Jika titiknya berada diluar
garis AB, seperti misalnya C, dapat ditempuh cara yang sama. Di sini segi tiga
kedua harus melalui titik C.
Gambar 3.2: Melulis garis tegak
lurus dengan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga.
3. Membagi dua
sebuah sudut
Hal berikut yang akan kita pelajari adalah membagi sudut
dengan alat penggaris dan jangka. Ada banyak sudut yang dapat kita buat dengan
kedua alat tersebut, sebagian diantaranya adalah membagi dua sebuah sudut
sembarang yang diperlihatkan pada Gambar 3.3.
Ø Dengan
jari-jari yang cukup besar, gambarlah sebuah busur lingkaran dengan titik A
sebagai titik pusat, dan memotong kaki-kaki sudut AB dan AC pada titik D dan E.
Ø Dengan
jari-jari r yang sama, buatlah dua busur lingkaran dengan titik-titik D
dan E sebagai titik pusat. Dua buah busur lingkaran ini akan berpotongan pada
titik F.
Ø Garis
penghubung AF adalah garis pembagi yang dicari.
Gambar 3.3: Membagi dua sebuah
sudut.
4. Membagi tiga
sudut siku
Cara ini dapat dilakukan dengan mudah, dengan menggunakan
sebuah penggaris T dan sebuah segitiga 300 – 600.
Gambar 3.4 memperlihatkan penyelesaian secara geometris.
Ø Gambarlah
sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong AB di D
dan AC di E.
Ø Dengan
jari-jari yang sama buatlah dua busur lingkaran. Sekali dengan titik D sebagai
titik pusat dan memotong busur lingkaran yang pertama di titik F, kemudian
dengan titik E sebagai titik pusat dan memotong busur lingkaran yang pertama di
titik G.
Ø Garis-garis
dari A ke F dan G adalah garis-garis yang membagi tiga sudut siku BAC.
Gambar 5.4: Membagi tiga sebuah sudut siku.
B. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI
DENGAN LINGKARAN
1.
Membagi keliling lingkaran dalam bagian-bagian yang sama
Pada umumnya membagi keliling lingkaran dapat dilakukan
dengan cara membagi sebuah sudut. Disini akan diuraikan cara membagi keliling
lingkaran dalam dua belas bagian yang sama. Dengan memakai penggaris T dan
sebuah segi tiga 300 – 600 pembagian ini dapat dilakukan dengan mudah
seperti terlihat pada Gambar 3.5.
Ø Tariklah
diameter dengan menggunakan segi tiga sudut 600 menempel pada penggaris T ke
kiri, dan sebuah diameter dengan cara yang sama, tetapi sudut 600 menghadap
ke kanan.
Ø Tariklah
diameter dengan cara yang sama, tetapi dengan sudut 300 yang menempel pada
penggaris T, sekali menghadap kekiri dan sekali menghadap ke kanan.
Ø Garis-garis
diameter dan garis-garis sumbu lingkaran ini akan membagi lingkaran dalam dua
belas bagian yang sama.
Gambar 3.5: Membagi keliling lingkaran menjadi dua belas bagian yang sama
dengan penggaris T dan sebuah segi tiga.
2. GARIS-GARIS LENGKUNG
Jika sebuah kerucut dipotong oleh sebuah bidang datar dalam
macam-macam kedudukan, akan menjadi bermacam-macam garis potong. Tergantung
dari kedudukan bidang datar tersebut, maka garis potongnya dapat berbentuk
lingkaran, elips, parabola atau hyperbola, yang disebut potongan-potongan
kerucut.
Sudut antara sumbu kerucut dan garis pembentuk disebut α, dan
sudut antara sumbu kerucut dan bidang potong disebut β. Hubungan antara α dan β
menentukan bentuk potongan kerucut sebagai berikut:
α < β, elips (Gambar 3.6)
α = β, parabola (Gambar 3.7)
α > β, hyperbola (Gambar 3.8)
Gambar
5.6: Ellips
Gambar
5.7: Parabola
Gambar
5.7: Hyperbola.
No comments:
Post a Comment
PERATURAN BERKOMENTAR
1.di larang spam
2.berkomentarlah sesuai dengan topik
3.terimakasih atas komentar yang telah di terbitkan